Senin, 20 November 2017

Mari Analisis Film Lawas (The Machinist) Melalui Sudut Pandang Psikologi Part 2



Obssesive Compulsive Disorder
Obssesive Compulsive Disorder (OCD) merupakan gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku yang bersifat kompulsif. OCD ialah gangguan yang bersifat jangka panjang. Gangguan ini ditandai dengan pikiran dan ketakutan yang tidak masuk akal (obsesi) yang dapat menyebabkan perilaku berulang-ulang (kompulsi). Pada umumnya, penderita OCD terpuruk dalam pikiran dan perilaku tertentu. 


Trevor Reznik: I'm not in that photo
Stevie: Trevor, I'm looking at a picture of you, standing next to a fat guy with glasses holding a fish

Terdapat 4 tahap seseorang dalam konidsi OCD, yakni sebagai berikut:
   1.     Obsesi
   2.    Kecemasan
   3.    Kompulsi
   4.   Kelegaan sementara

Gejala Obssesive Compulsive Disorder pada Victor Reznik:
   a.   Takut terkontaminasi atau kotor
   b.    Mencuci tangan berkali-kali
   c.    Selalu bersih-bersih
Selain itu, Reznik juga terlihat agak perfeksionis dan teratur dalam menjalani hari-harinya, seperti selalu menempelkan memo sebagai pengingat di pintu kulkas. Lalu ia juga selalu menulis angka berat badannya di kertas memo dan ditempel di dinding secara berurutan.

Perlu diingat bahwa OCD berbeda jauh dengan sifat perfeksionis. Jika perfeksionis merujuk pada seseorang yang selalu menjaga kebersihan dan kerapian yang berlebihan, OCD lebih merujuk pada tindakan yang dilakukan secara repetitive disertai gangguan kecemasan yang secara berlebihan. Factor pemicu OCD yang dialami oleh Viktor Reznik dapat terbaca pada pertengahan film yakni traumatic atau kejadian penting dalam hidup. (tambahkan cerita nabrak anak kecil)



Referensi:

www.digilib.unimus.ac.id diunduh pada tanggal 3 November 2017
 

Minggu, 12 November 2017

Mari Analisis Film Lawas (The Machinist) Melalui Sudut Pandang Psikologi Part 1



“LARI DARI TANGGUNG JAWAB, TIDAK AKAN PERNAH MENYELESAIKAN MASALAH.”


Trevor Reznik: Stevie, I haven't slept in a year.

Stevie: Jesus Christ!
Trevor Reznik: I tried him too.


Begitulah kalimat terakhir yang tertera pada film The Machinist yang tayang di bioskop pada tahun 2004 silam. Apabila kita mengesampingkan sisi adegan ‘buka’bukaan’, kita akan melihat sesuatu yang lain, yakni dimulai dari kisah seorang pekerja buruh mesinàtidak tidur selama setahunàdikejar dosa. Setidaknya pesan itulah yang saya tangkap dari film itu. Waw! Menurut kalian pesan apalagi yang tersampaikan dari film itu? Yap! Menurut kalian, apa yang akan terjadi, jika ada seseorang yang tidak tidur selama satu tahun (pagi-siang-sore-malam)? Jadi orang itu terus beraktivitas selama 24 jam penuh. Tanpa istirahat! Bagaimana bisa? Satu demi satu, keganjilan pun mulai terlihat.

Kisah hidup yang tidak produktif
Sudah satu tahun Trevor Reznik tidak dapat tidur di malam hari. Tubuhnya kian kurus kering, kalau jalan agak setengah membungkuk, cara bicaranya lambat-lambat, dan pupil matanya tampak mengantuk (sayu). Bahkan atasannya mengira bahwa ia memakai narkoba. Jikalau Reznik tidak dapat tidur di malam hari, ia menggunakan waktunya untuk membersihkan rumahnya (ex: menyikat lantai kamar mandi). Dengan mudah ia menemukan kotoran di lantai dan langsung membersihkannya. Selain itu, Ia suka sekali mencuci tangannya dan membilasnya berkali-kali. Seakan-akan dicuci dan dibilas berapa kali pun belum benar-benar bersih. Reznik selalu mencuci tangannya dengan sabun apapun.
Sudah satu tahun ia mengalami kesulitan tidur, walaupun terkadang di sela-sela waktu Reznik tampak tidur-tidur ayam. Reznik juga mengalami gangguan nafsu makan. Di saat ia memaksa memakan makanan apapun yang ada, di saat itulah juga Reznik berakhir dengan memuntahkan makanannya (karena mual secara tiba-tiba, tidak disengaja).
Gambaran mengenai Trevor Reznik terus berlanjut dengan keberadaannya di lingkungan kerja. Ia tampak akrab dengan teman-temannya (walaupun ia menolak diajak pergi karena lelah), kecuali dengan atasannya (yang selalu mengawasinya dalam bekerja). semenjak Reznik bermasalah dengan atasannya, Reznik cenderung agak tertekan saat atasannya menuduhnya menggunakan narkoba dan ia diminta untuk tes urine. Dari situlah ia bertemu dengan salah satu pekerja yang mengaku bekerja disana juga. Ia menjadi agak tidak fokus. Ketidakfokusannya itu membuat salah satu temannya kehilangan tangan kirinya. Salah satu peristiwa mengejutkan itu yang kemudian semakin memicu Trevor Reznik untuk menyelidiki sesuatu yang menurutnya masuk di akal. 

to be continued 



Referensi:

www.digilib.unimus.ac.id diunduh pada tanggal 3 November 2017